Gubernur Sulteng Ajak Kepala Daerah Kreatif Tarik Dana Pusat Lewat Program Asta Cita

Luwuk.today, Banggai – Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid memimpin rapat koordinasi (rakor) bersama seluruh bupati dan wali kota se-Sulteng untuk mengevaluasi capaian program prioritas nasional Asta Cita Presiden RI serta merumuskan strategi pencapaian 100 persen pada 2026. Rakor digelar di Estrella Hotel and Conference Center, Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Senin (17/11/2025).
Hadir dalam rakor tersebut unsur Forkopimda Provinsi Sulteng, antara lain Kapolda Sulteng Irjen Pol. Endi Sutendi, Kajati Sulteng Nuzul Rahmat, Kasdam XXIII/Palaka Brigjen TNI Agus Sasmita, Kepala Kanwil BPN Sulteng Muhammad Naim, serta Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi Palu Wilayah Sulteng dan Sulbar Yudhi Riandy.
Gubernur Anwar Hafid menekankan bahwa pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) hingga 40 persen pada 2026 bukan krisis fiskal, melainkan peluang bagi daerah untuk lebih kreatif menarik dana pusat melalui program-program yang selaras dengan Asta Cita.
“Dana TKD memang turun 40 persen, tapi anggaran kementerian/lembaga yang mendukung Asta Cita justru naik dua kali lipat. Artinya, kita di daerah harus punya kreativitas kuat untuk mengambil dana yang dua kali lipat itu melalui program Asta Cita,” ujar Gubernur Anwar.
Ia mencontohkan, selama program yang diajukan sejalan dengan prioritas nasional seperti makan bergizi gratis (MBG), sekolah rakyat, pemeriksaan kesehatan gratis, koperasi merah putih, dan ketahanan pangan, maka dana akan mengalir ke daerah.
“Sepanjang program Asta Cita itu kita ajukan, dana pasti akan meluncur ke daerah,” tegasnya.
Gubernur menargetkan pada 2026 seluruh sekolah di Sulteng sudah terlayani program MBG dan program prioritas lainnya tercapai 100 persen. Ia yakin, jika target ini tercapai, aliran dana besar dari pusat akan menggerakkan roda ekonomi daerah.
“Setiap program harus menyentuh langsung rakyat miskin. Kalau tidak ada manfaatnya bagi warga miskin, tolak saja,” tandas Gubernur Anwar.
Ia juga meminta kerja sama semua kepala daerah agar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dapat terwujud sepenuhnya di Sulteng pada 2026.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Anwar Hafid bersama Kepala Kanwil BPN Sulteng Muhammad Naim menandatangani MoU sinkronisasi data spasial dan tekstual menuju kebijakan satu peta “Sulteng Satu Data Pertanahan”. Dengan MoU ini, kepala daerah akan memiliki akses peta digital objek pajak bumi dan bangunan (PBB) yang sama dengan BPN.
“Ke depan, kalau ada sengketa tanah atau objek pajak, tinggal buka aplikasi saja,” jelas Gubernur.
Para bupati dan wali kota juga memaparkan capaian program Asta Cita di wilayah masing-masing. Hasil evaluasi rakor ini akan disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.



