Berita Utama

Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Banggai Memulai Road Show Sosialisasi di ketinggian 404 mdpl

Luwuk.today, Di tengah heningnya pagi, suasana di Desa Dongkalan Kecamatan Pagimana bergemuruh dengan kegembiraan dan semangat. Nampak antusias masyarakat menyambut Perwakilan Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) kab. Banggai yang memulai rangkaian kegiatan sosialisasi perdananya untuk memperkenalkan program perkebunan singkong di wilayah Kab. Banggai.

Dalam konferensi pers yang dihadiri oleh perwakilan MSI Banggai, Bapak Agusyarief Masulili, mereka dengan bangga menjelaskan rencana ambisius ini. “Program MSI Banggai bertujuan untuk memperluas lahan perkebunan singkong di wilayah Kabupaten Banggai, dengan target tahap awal mencapai 5000 Ha. Lahan-lahan yang direncanakan berada di beberapa kecamatan, antara lain Pagimana, Lobu, Bunta, Nuhon, Simpang Raya, Bualemo, Nambo, dan Toili Barat” ungkapnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari Kepala Desa Dongkalan, Muh. Galib Masulili, serta Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sopyan Anggula, yang menyadari potensi ekonomi besar yang bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di desa mereka.

Semangat dan antusiasme masyarakat menjadi salah satu pilar utama yang mendukung suksesnya program ini. Nenek Rani Napas, contohnya, seorang wanita berusia 65 tahun dari desa tersebut, memberikan kontribusi luar biasa dengan menyatakan kesiapannya untuk menyediakan 3000 bibit singkong dari lahan pribadinya untuk mendukung program ini. Dengan penuh semangat, beliau berkata dalam bahasa saluan, “Aiya pakalajaan mami boune, mba susa’ mongurus aiya kasubi, aku sausa dagi ko 3000 bibit i bonua” yang artinya, “ini pekerjaan kami kaum perempuan, singkong ini mudah untuk diurus, saya sendiri punya 3000 bibit di rumah(baca:halaman)”

Sementara itu, ketua umum MSI, Ir. H.Arifin Lambaga, M.S.E., turut berbicara tentang potensi besar yang dimiliki Kabupaten Banggai dalam pengolahan kebun singkong.
Dalam upaya mendorong pertumbuhan budidaya singkong di wilayah ini, beliau bahkan telah mendirikan SMKS Bangun Insani Tomeang, sebuah sekolah menengah kejuruan dengan program keahlian rekayasa perangkat lunak dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, dengan fokus pada pengolahan tanaman singkong.

Berbicara disela-sela acara penandatanganan MOU bersama SPKS (Serikat Petani Kelapa Sawit), Dirut Mutu International ini menyampaikan optimisme terhadap program ini, “Singkong dipilih untuk dibudidayakan karena kemampuan adaptasinya yang baik terhadap perubahan iklim dan memerlukan sedikit input, juga memberi para petani fleksibilitas dalam menentukan waktu panen. Selain itu, harga singkong yang kompetitif karena beragam penggunaannya, seperti sebagai High Quality Cassava Flour (HQCF), MOCAF dan bahan baku industri etanol, membuatnya menjadi komoditas strategis untuk mendorong keamanan pangan dan energi. Singkong juga berperan dalam pengentasan kemiskinan dan pembangunan pedesaan, kenaikan produksinya yang pesat dengan pertumbuhan produksinya yang mencapai lebih dari 3% per tahun, menjadikan singkong sebagai pilihan yang menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan ekonomi”, tutupnya.

Perwakilan MSI Banggai Agusyarief Masulili turut menyampaikan rencana pembangunan pabrik pengolahan di Kecamatan Nambo untuk melengkapi program ini.

Dia juga berkomitmen MSI Banggai akan menjalankan program perkebunan singkong secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Terakhir, Agusyarief Masulili menekankan pentingnya memilih kebijakan ekonomi yang berpihak pada keberlanjutan lingkungan untuk melindungi alam dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.

“Sebagai manusia, tanggung jawab kita adalah memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan tanpa mengorbankan masa depan alam dan anak cucu kita” tutupnya.

Dengan kesungguhan dan kerjasama semua pihak yang terjalin, diharapkan kegiatan sosialisasi dan pengembangan perkebunan singkong ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Banggai.
Semoga program ini sukses dan dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan masyarakat setempat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button