Bank BRI LuwukDaerahLuwuk

BRI Cabang Luwuk Gandeng Dinas Perdagangan untuk Pembayaran Retribusi Pasar Simpong via Digital

Luwuk Today, Luwuk – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Luwuk bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Banggai untuk memfasilitasi pembayaran retribusi pasar di Pasar Modern Simpong melalui layanan perbankan BRI, Jumat (23/05/2025). Kolaborasi ini bertujuan untuk menggantikan sistem pembayaran manual dengan solusi digital yang lebih efisien, transparan, dan praktis bagi pedagang serta pengelola pasar.

Modernisasi Pembayaran Retribusi Pasar

Retribusi pasar adalah biaya yang wajib dibayarkan pedagang kepada pengelola pasar atau pemerintah daerah sebagai kontribusi atas penggunaan fasilitas pasar. Sebelumnya, pembayaran ini dilakukan secara tunai, yang sering kali menyulitkan proses pencatatan dan pengawasan. Kini, melalui kerja sama dengan BRI, pedagang dapat membayar retribusi menggunakan platform digital seperti aplikasi mobile banking BRI atau langsung di kantor cabang terdekat.

“Dengan sistem ini, pedagang tak perlu lagi membawa uang tunai, dan pengelola pasar bisa memantau transaksi secara real-time,” kata Riyan Febrian, Manager Bisnis Mikro BRI Luwuk, dimana kegiatan ini juga dihadiri Kepala Unit Pengelola Teknis (KUPT) Pasar Simpong.

Branding Bisnis BRI di Pasar Simpong

Selain mempermudah pembayaran, BRI memanfaatkan kolaborasi ini untuk memperkuat branding bisnisnya. Di Pasar Simpong, BRI memasang petunjuk arah dengan logo BRI di area strategis serta mencantumkan logo BRI pada papan nama kios pedagang. “Ini bukan hanya promosi, tetapi juga wujud komitmen kami mendukung usaha mikro,” ungkap Saktriyanti Dayanun, Supervisor Penunjang Operasional BRI Luwuk.

Branding ini juga membuka peluang bagi pedagang untuk mengenal layanan BRI lainnya, seperti pinjaman usaha atau tabungan. Anastasya, Relationship Manager Dana BRI Luwuk, menjelaskan, “Kami ingin pedagang merasa bahwa BRI adalah mitra mereka dalam mengembangkan usaha.”

Bagi pedagang, sistem baru ini menawarkan kemudahan dan keamanan. Sementara itu, pengelola pasar mendapatkan manfaat dari proses pengumpulan retribusi yang lebih terorganisir dan transparan. BRI sendiri memperluas jangkauan layanan digitalnya sekaligus memperkuat citra sebagai bank yang peduli pada komunitas.

Namun, tantangan tetap ada. Beberapa pedagang yang belum terbiasa dengan teknologi mengaku kesulitan di awal. Untuk itu, BRI menyiapkan tim pendamping guna membantu mereka beradaptasi dengan sistem digital ini.

Kerja sama ini diharapkan menjadi contoh bagi pasar tradisional lainnya di Kabupaten Banggai. BRI berencana memperluas program serupa sambil terus memperkenalkan layanan keuangannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button