DKI Sebut Kesadaran Kolektif Warga Kunci untuk New Normal

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim ada penurunan kasus covid-19 selama diterapkannya dua periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut peran warga untuk tetap disiplin sampai PSBB usai pada 4 Juni mendatang jadi penentu segera diberlakukannya era baru atau new normal di tengah penyebaran covid-19.
“Kasus covid-19 di Jakarta ini cenderung turun. Ini yang akan kita jaga dalam jangka dua minggu setelah perpanjangan PSBB tahap tiga ini. Kita harapkan kesadaran kolektif tetap ada untuk menuju masa transisi,” jelas Syafrin dalam keterangan resminya, Kamis (28/5).
Menurut Syafrin, angka penurunan kasus covid-19 itu dilihat dari tingkat penularan atau reproduction number masih berada di angka 1. Artinya, masih ada penularan virus covid-19 yang terjadi dari satu orang kepada satu orang lainnya.
“Kita harapkan ini bisa kita terus tekan,” kata Syafrin.
Baca juga: Pekan Ketujuh PSBB, Kasus Covid-19 di Jakarta Hampir 7 Ribu
Bagi warga yang telanjur mudik ke kampung halaman, diminta agar tidak perlu kembali ke Jabodetabek untuk sementara waktu. Khususnya di Jakarta, meski angka Rt di angka 1, Ibu Kota masih menjadi episentrum penularan covid-19. Hari ini angka positif virus itu hampir mencapai 7 ribu kasus covid-19.
“Bagi warga Jabodetabek yang sudah telanjur di luar Jabodetabek, silakan Anda di sana dulu. Bangun kampung. Jangan mudik dulu atau kalau ingin balik maka bawa SIKM (Surat Izin Keluar Masuk),” tukas Syafrin.
Ini semuanya, imbuh Syafrin, dalam rangka keselamatan warga karena kasus positif covid-19 sudah turun. “Mereka yang sudah bertahan harus diselamatkan. Kalau ada 1 orang yang balik, ternyata dia OTG (orang tanpa gejala), itu dikhawatirkan. Kita harus jaga itu,” tandasnya. (OL-14)
Kategori : Media Eksternal