Nasional

Pentingnya Pengetahuan Jurnalistik Bagi Mahasiswa, PJMI Soroti Peran Generasi Muda

Luwuk.today, Jakarta – Pengetahuan jurnalistik tidak hanya relevan bagi calon jurnalis, tetapi juga menjadi keterampilan penting bagi siapa saja yang ingin berkomunikasi dengan baik, berpikir kritis, dan aktif dalam diskusi publik. Hal ini disampaikan Ketua Umum Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), H. Ismail Lutan, dalam acara Latihan Keterampilan Dasar (LDK) mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam As Syafiiyah (FKIP UIA), Selasa (12/1/2025).

Acara bertema Leadership Character Building (LCB) ini berlangsung selama dua hari, bertempat di Villa YASFI, Jatiasih, Kota Bekasi. Selain Ismail Lutan, acara ini juga menghadirkan narasumber kompeten lainnya, seperti Dekan FKIP UIA, Dr. Misbah Fikrianto, M.Pd, M.Si., MM.

Dalam paparannya, Ismail menekankan bahwa pendidikan jurnalistik seharusnya menjadi bagian penting dari kurikulum perguruan tinggi di Indonesia. “Dengan memahami dasar-dasar jurnalistik, mahasiswa dapat menjadi konsumen informasi yang cerdas, penulis profesional, dan individu yang bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi,” ujar Ismail yang juga Pemimpin Umum parahyangan-post.com.

Lebih jauh, Ismail menguraikan enam alasan mengapa mahasiswa perlu mempelajari jurnalistik:

  1. Kemampuan Berkomunikasi yang Lebih Baik
    Jurnalistik melatih mahasiswa untuk menyampaikan gagasan secara efektif dan jelas.
  2. Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis
    Mahasiswa dapat memilah informasi yang benar dan bermanfaat.
  3. Kesadaran terhadap Etika dan Tanggung Jawab Sosial
    Penting bagi generasi muda untuk memahami dampak informasi yang mereka bagikan.
  4. Mengembangkan Kreativitas dalam Penyampaian Informasi
    Jurnalistik membuka ruang untuk berekspresi secara profesional.
  5. Persiapan untuk Dunia Kerja Profesional
    Mahasiswa dibekali keterampilan yang relevan dengan berbagai profesi.
  6. Peningkatan Partisipasi dalam Isu Sosial dan Politik
    Jurnalistik membantu mahasiswa menjadi bagian aktif dalam perubahan masyarakat.

“Mahasiswa harus mampu mengendalikan informasi, bukan menjadi korban informasi. Di era digital ini, membedakan antara informasi yang benar dan hoaks semakin sulit,” tegas Ismail.

Diskusi dalam acara tersebut berlangsung interaktif, dengan mahasiswa baru FKIP UIA menunjukkan antusiasme tinggi. Walaupun mayoritas peserta berasal dari program studi keguruan, minat mereka terhadap jurnalistik cukup besar.

FKIP UIA sendiri memiliki tiga program studi, yaitu Bimbingan dan Konseling (BK) dan Bahasa Inggris (BI) untuk jenjang S1, serta Teknologi Pendidikan (TI) untuk jenjang S2.

Dekan FKIP UIA, Dr. Misbah Fikrianto, menyebutkan bahwa LDK merupakan program wajib yang diselenggarakan setiap fakultas secara mandiri dengan tema sesuai karakteristik masing-masing.

“LDK ini dirancang untuk membangun karakter kepemimpinan mahasiswa sekaligus mempersiapkan mereka menjadi profesional di bidangnya masing-masing,” tutup Dr. Misbah.

Acara LDK FKIP UIA ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan bagi mahasiswa baru untuk memahami pentingnya komunikasi dan tanggung jawab dalam menyampaikan informasi, baik di dunia akademik maupun masyarakat luas.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button